Rabu, 20 September 2023

Ada Teka-teki dan Ada Juga Kejanggalan Dibalik Kematian Mahasiswa USU, Polisi Simpulkan Korban Bunuh Diri Pakai Sianida

Ada Teka-teki dan Ada Juga Kejanggalan Dibalik Kematian Mahasiswa USU, Polisi Simpulkan Korban Bunuh Diri Pakai Sianida

 

Penyidikan kasus kematian mhasiswa Universitas Sumatera Utara (USU0, bernama Mahira Dinabila (19) telah berlangsung selama 3 bulan. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut dan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan menyimpukan korban tewas karena bunuh diri. 

Pada pertemuan presiden pada selasa, 19 September 2023, Kombes Pol Sumaryono, direktur Departemen Pidana Umum kepolisian Sumut Utara, membuat pengumuman ini.

Markas Polda Sumatera Utara terletak di jalan Sisingamangaraja di Medan. Setelah melakukan sejumlah investigasi menggunakan tes laboratorium pada cairan yang ditemukan di TKP dan perus mahasiswa USS, Sumaryono memberikan penjelasan untuk korban bunuh diri.

Pada 14 September 2024, hasil tes diuji ulang dalam kasus yang kami sepakati, dan ditentukan bahwa korban bunuh diri, menurut Sumaryono.

Maya Mahira ditemukan di Kompleks MCL Rivera Blok No. di dalam rumahnya. Rabu, 3 Mei 2023, Medan Amplas District 162. Dengan bantuan Ditreskrimun Polres Sumatera Utara, Saterskrit Polrestabes Medan melakukan sejumlah investigasi. 

menurut Sumaryono, "Polrestabes memiliki pemeriksaan saksi 30 orang dan informasi ahli dari kasus ini dengan bantuan polisi."

Kematian Mahira adalah subjek dari proses investigasi ilmiah selama tiga bulan, menurut Kompol Teuku Fathir Mustafam kepala unit investigasi kriminal di Medan Polrestabes.

Prosuder ini, yang dimulai dengan penemuan mayat, berlanjut saat TKP diproses dan bukti diperiksa lebih lanjut. Menurut Fathir,"Salah satunya adalah penemuan bukti jenis sianida yang dikenal sebagai potas,"

Fathir juga mengungkapkan bahwa korban menggunakan Tokopedia untuk memberi barang, yang telah diperiksa penjual di daerah Bogor berdasarkan pemeriksaan paket yang ditujuhkan kepada korban yang ditemukan di TKP.

Dibaca juga: Masi ingat Zaskia Gotik? Vakum jadi Artis, Begini Kabarnya Sekarang.

Pemeriksaan juga telah dilakukan oleh toko online. Korban yagn mencuri paket berisi sianida pada tingkat tertentu telah ditemukan setelah kami memeriksa saksi, menurut fathir.

Fathir kemudian memberikan penjelasan berdasarkan informasi yang diperoleh dari dokumen dan surat-surat TKP setelah menanyai saksi, teman kuliah, dan teman dekat para korban.

Dia mengakui mengumpulkan berbagai data ponsel, termasuk informasi korban dan riwayat penelusuran untuk mencari data terkait bunuh diri.

Dengan demikian, nama kasus dan temuan penyelidikan kami pada 14 September. Adik kami yang telah meinggal bunuh diri, menurut Fathir, yang sampai pada kesimpulan ini setelah melakukan semau penyelidikan.

Sementara itu, menurut Polisi Labfor Sumatera Utara, satu bungkus plastik padat putih, gelas berisi cairan coklat, 1 sendok makan, botol semprot pengusir serangga, dan satu mangkuk plastik dan mangkuk kaca biru ditemukan di TKP.

Pemeriksaan mengungkapkan bahwa sianida hadir dalam cairan coklat dan satu bungkus plastik. Selain itu, kandungan sianida diperoleh dari cairan lambung korban. 

Menurut Dr. Mistar Ritonga, seorang saksi ahli forensik, tidak ada bukti kekerasan atau kekerasan atau kekerasan yang ditemukan selama pemeriksaan tubuh korban.

Dia menambahkan bahwa patologi anatomi dan pemeriksaan tulan tengkorak tidak mengungkapkan gejala serupa. Jadi, menurut Mistar, mati lemas yang disebabkan oleh masuknya atau keluarnya racun sianida adalah penyebab kematian. 

Namun ada 5 Kejanggalan kematian Mahira Mahiswa USU Medan.

 Mahira Dinabila (19), mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Sumatera Utara (USU) tewas secara misterius di rumahnya di Komplek Rivera, Kota Medan.

Dibaca juga: Wanita di Jambi di Aniaya dan Dicabuli Maling di Rumah: Anakku Sampai Kejang-Kejang.

Jasad mahira ditemukan membusuk dengan kondisi mengenaskan di dapur dengan kondisi yang tidak wajar.

Terdapat sejumlah kejanggalan yang dicurigai keluarga kandungnya Mahira yang megara kepadad duggan pembunuhan.

Berikut ini sejumlah kejanggalan atas misterius Mahira:

1.Seminggu tidak masuk kuliah

sebelum ditemukan tewas, Mahira ternyata sudah lebih dari seminggu tidak masuk kuliah. Hal ini diketahui oleh istri paman Mahira setelah mendapat pesan dari teman kuliah korban.

"Istri saya dihubungi teman Mahira lewat Dm (direct messange) Instagram, kok Mahira enggak masuk-masuk kampus. Karena Mahira tidak bisa dihubungi, sekiar jam 10 malam, kami insiatif ke rumahnya,"

Hal ini yang membuat paman Mahira, Oky Andriansyah mencari keberdaan Mahira ke rumah yang ditempati keponakannya.

Tiba di sana, rumah Mahira terlihat gelap, sepeda motornya terlihat di halaman rumah. Sementara di panggil-panggil, tidak ada sahutan dari Mahira.

2. Rumah tergembok dari luar

Namun anenya kondisi pagar rumahnya tergembok dari luar.

"Tapi saya ingat betul kata Y dulu, kalau gembok kami di luar, berarti kami sedang di luar," ujar Oky.

merasa curiga, Oky lalu menghubungi satpam di perumahan tersebut.

Kemudian Oky dan Satpam memanjat ke lantai 2 rumah Mahira. Dari saan aroma busuk mulai menyengat.

"Di situ ada jerjak pintu besi itu masi bisa kebuka, kita dorong dan kebuka sikit dan bau (busuk) kecium. Sudah gitu tiba-tiba datagn bapak angkatm sama ibu tirinyam itulah sudah mulai grogi keduanya. mereka yang harus bertanggung jawab dong, masak dibariakn anak gadis ditinggal sendiri," ujar Oky.

setelah pintu rumah Mahira didobrak keadaan rumah tampak gelap.Kemudian setelah menulusuri bau yang menyengat, Jasad Mahira akhirnya ditemukan di dapur. 

"kaki kananya kayak melepuh tapi kaki kiri kayak gosong gitu loh. Kemungkinan kayak luka bakar," ujar Oky.

Selain itu di lantai tempat Mahira ditemukan terlihat menguning seperti bekas terbakar.

3.Surat wasiat diduga palsu

Ditemukan surat wasiat Mahira yang ditujukan ke ayah angkatnya berinsial.

Namun kelurga kandung Mahira menduga surat wasiat tersebut palsu.

Oky andriansyah, paman korban lalu menunjukkan surat wasit itu kepada Kompas.com, kemudian membandingkannya tulisan Mahira saat mengikuti ujian kuluah pada 5 April 2023.

0 komentar:

Posting Komentar